27 Desember 2007

PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris, berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang pa­ling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata - kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “Kita berbagi pikiran”, “Kita mendiskusikan makna, dan “Kita mengirimkan pesan”.
Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar ataupun yang salah. Seperti juga model atau teori, definisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah penyampai pesan melalui media elektronik”, atau terlalu luas, misalnya “Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih sehingga para peserta komunikasi ini mungkin termasuk hewan tanaman, dan bahkan jin. Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman”. Sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagi pengalaman.
Sebagaimana dikemukakan Johr R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, seti­daknya ada tiga pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu-arah, komunikasi sebagai in­teraksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Misalnya, seseorang itu mempunyai informasi mengenai suatu masalah, lalu ia menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan, dan mungkin berperilaku sebagai hasil mende­ngarkan pesan tersebut, lalu komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi, komunikasi dianggap suatu proses linier yang dimulai dengan sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.
Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut sebagai “definisi berorientasi-sumber” (source-oriented definition) Definisi seperti ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu ke­pada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Definisi komunikasi demikian mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja, seperti pesan yang tidak direncanakan yang terkandung dalam nada suara atau ekspresi wajah, atau isyarat lain yang spontan. Definisi-definisi berorientasi-sumber ini juga mengabaikan sifat prosesual interaksi-memberi dan menerima- yang menimbulkan pengaruh timbal balik antara pembicara dan pendengar. Singkatnya, konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu­-arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat persuasif. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep ini adalah sebagai berikut.
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner:
“Komunikasi: transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.”
Theodore M. Newcomb:
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima
Carl L Hovland:
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang mengubah perilaku orang lain (komunikate).”
Gerald R. Miller:
“Komunikasi terjadi ketika suatu kepada penerima dengan niat yang penerima.”
Everett M. Rogers:
“Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Raymond S. Ross:
“Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.”
Harold Lasswell:
(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan A~ Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”
Komunikasi sebagai interaksi
Konseptualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi interaksi. Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergan­tung pada seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau anggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.·
Komunikasi sebagai transaksi
Ketika anda mendengarkan seseorang yang berbicara, sebenarnya pada saat itu bisa saja anda pun mengirimkan pesan secara nonver­bal (isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya) kepada pembicara tadi. Anda menafsirkan bukan hanya kata-kata pembicara tadi, juga perilaku nonverbalnya. Dua orang atau bebe­rapa orang yang berkomunikasi, saling bertanya, berkomentar, me­nyela, mengangguk, menggeleng, mendehem, mengangkat bahu, memberi isyarat dengan tangan, tersenyum, tertawa, menatap, dan sebagainya, sehingga proses penyandian (encoding) dan penyandian-balik (decoding) bersifat spontan dan simultan di antara orang­ orang yang terlibat dalam komunikasi. Semakin banyak orang yang berkomunikasi, semakin rumit transaksi komunikasi yang terjadi. Bila empat orang peserta terlibat dalam komunikasi, akan terdapat lebih banyak peran, hubungan yang lebih rumit, dan lebih banyak pesan verbal dan nonverbal.
Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran anda atas perilaku verbal dan nonverbal orang lain yang anda kemukakan kepadanya juga mengubah penaf­siran orang lain tersebut atas pesan-pesan anda, dan pada giliran­nya, mengubah penafsiran anda atas pesan-pesannya, begitu sete­rusnya. Menggunakan pandangan ini, tampak bahwa komunikasi bersifat dinamis. Pandangan inilah yang disebut komunikasi sebagai transaksi, yang lebih sesuai untuk komunikasi tatap muka yang mungkinkan pesan atau respons verbal dan nonverbal bisa di­ketahui secara langsung.
Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja atau respons yang dapat diamati. Artinya, komunikasi terjadi apakah para pelakunya menyengajanya atau tidak, dan bahkan meskipun menghasilkan respons yang tidak dapat diamati. Berdiam diri, mengabaikan orang lain di sekitar, bahkan meninggalkan ruangan, semuanya bentuk-bentuk komunikasi, semuanya mengi­rimkan sejenis pesan. Gaya pakaian dan rambut anda, ekspresi wajah anda, jarak fisik antara anda dengan orang lain, nada suara anda, kata-kata yang anda gunakan, semua itu mengkomunikasikan sikap, kebutuhan, perasaan dan penilaian anda.Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik perilaku verbal maupun perilaku nonverbalnya. Beberapa definisi yang sesuai dengan pemahaman ini adalah, antara lain:
John. R. Wenburg dan William W. Wilmot:
“Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna”
Donald Byker dan Loren J Andersou:
“Komunikasi (manusia) adalah berbagi informasi antara dua orang atau lebih.”
William l. Gorden:
“Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.”
Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson:
“Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna.”
Stervart L. Tubbs dan Sylvia Moss:
“Komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.” Klasifikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa sosial melainkan pada situasi tertentu. Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi adalah berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi.
a. Menurut Kelompok Sarjana Komunikasi Amerika (Human Comm. 1980)
Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communications)
Komunikasi Kelompok (Group Communications)
Komunikasi Organisasi (Organizational Communications)
Komunikasi Massa (Mass Communications)
Komunikasi Publik (Public Communications )
b. Joseph A DeVito (Communicology 1982)·
Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communications)·
Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communications)·
Komunikasi Publik (Public Communications)·
Komunikasi Massa (Mass Communications)
c. R. Wayne Pace (Techniques for Effective Communications, 1979)
Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communications)
Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communications)
Komunikasi khalayak (Audience Communications)
Penjelasan:
1. Intrapersonal Communications
• Proses Komunikasi yang terjadi dalam diri individu (dengan diri sendiri)• Terjadi karena terjadinya pemberian makna pada obyek. Obyek yang diamati mendapatkan rangsangan panca indra kemudian mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia.• Mendapatkan perhatian besar dari kalangan psikologi behavioristik.• Merupakan landasan untuk melakukan komunikasi antarpribadi. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri.
2. Interpersonal Communications
• Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atau lebih secara tatap muka (R wayne Pace, 1979)
• Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah Komunikasi Diadik (Dyadic Communications) yaitu dengan karakteristik : Proses komunikasi yang berlangsung antara 2 orang dalam situasi tatap muka, dibagi atas percakapan, dialog, wawancara. Komunikasi diadik memkiliki ciri: Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak dekat dan pihakpihak yang berkomunikasi mengirimkan dan menerima pesan secara spontan dan simultan.• Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain.
3. Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut Contohnya seperti; keluarga, kelompok studi dan kelompok diskusi. Dapat juga terjadi pada kelompok kecil (small group communications)
4. Komunikasi Kelompok Kecil
Proses komunikasi yang berlangsung antara 3 orang atau lebih secara tatap muka dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak ada jumlah batasan anggota yang pasti, 2-3 orang atau 20-30 orang tetapi tidak lebih dari 50 orang. Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan pula komunikasi antarpribadi.
5. Public Communications
Komunikasi publik adalah proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar dan tidak dikenali satu persatu. Disebut juga sebagai komunikasi kelompok besar (large group comm.), komunikasi pidato, komunikasi retorika, public speaking. Berlangsung secara lebih formal, dituntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan keahlian menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik, keahlian dan kejujran pembicara dapat menentukan efektifitas penyampaian pesanCiri-ciri Komunikasi Publik• Satu pihak (pendengar ) cenderung lebih pasif.• Interaksi antara sumber dan penerima terbatas• Umpan balik yang diberikan terbatas• Dilakukan di tempat umum seperti di kelas, auditorium, tempat ibadah.• Dihadiri oleh sejumlah besar orang• Biasanya telah direncanakan• Sering bertujuan untuk memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan dan membujuk
6. Organizational Communications
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan komunikasi yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan komunikasi publik. Komunikasi formal adalah menurut struktur organisasi yaitu komunikasi ke bawah dan ke atas serta komunikasi horizontal. Komuniksi informal tidak tergantung pada struktur organisasi seperti komunikasi dengan sejawat, termasuk juga gosip.
7. Mass Communications
Adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanik seperti; radio, televisi, surat kabar dan film. Pesan-pesan bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.
Ciri-ciri Komunikasi Massa• Sifat pesan terbuka• Khalayak variatif baik dari segi usia,agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan• Sumber dan penerima dihubungakan oleh saluran yang diproses secara mekanik• Sumber merupakan suatu lembaga atau institusi• Komunikasi berlangsung satu arah• Umpan balik lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Dengan kemajuan teknologi, saat ini sudag lebih dapat teratasi• Sifat penyebaran pesan yang berlansung cepat dan serempak serta luas mampu mengatasi jarak dan waktu. Dapat bertahan lama bila didokumentasikan• Dari segi ekonomi biaya untuk memproduksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja yang relatif banyak untuk mengelolanya
Komunikasi massa menurut De Vito (1996) adalah milik umum, setiap orang dapat mengetahui pesn-pesan komunikasi melalui media massa, karena komunikasi berjalan cepat maka pesan yang akan disampaikan kepada khalayak silih berganti tanpa selisih waktu.Unsur – unsur dalam komunikasia. Sumber ( Source ) : Pihak yang berinisiatif atau berkebutuhan untuk berkomunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, dll.b. Pesan (Massage) : Apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan/ atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.c. Saluran/Media (Channel) : alat/ wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.d. Penerima (Receiver) : Orang yang menerima pesan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan. Penerima pesan ini menerjemahkan/ menafsirkan seperangkat symbol verbal dan/ atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami.e. Efek (Effect) : Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut.f. Proses Encoding: Adalah proses pemilihan symbol/alat angkut pesan. Dilakukan oleh Pengirim pesan.

8 komentar:

Kampus Teknologi Terbaik mengatakan...

pangkat rekursif http://student.blog.dinus.ac.id/fadhilnurmahardi/2015/04/28/pangkat-rekursif/

Unknown mengatakan...

kampus swasta terbaik dengan biaya murah 2017

Unknown mengatakan...

kampus swasta terbaik berbasis teknologi di Indonesia

Unknown mengatakan...

kampus swasta terbaik dan murah di tahun 2017 ini

Unknown mengatakan...

kampus swasta terbaik 2017 di Indonesia

Anonim mengatakan...

Kamu butuh info soal menyelesaikan rubrik? sejarah tokyo? jajanan enak di Semarang? atau ingn belajar mengenal sistem produksi Toyota?
Cek Link!


http://rindra.blog.dinus.ac.id/2016/09/01/alat-tanam-benih-jagung-dengan-tuas-pengungkit-dan-mekanik-pembuat-lubang/

http://anakadarningsih.blog.dinus.ac.id/2016/06/24/dosen-blogger/

http://ennyvisioner.blog.dinus.ac.id/2016/06/24/workshop-penyusunan-proposal-penelitian-dikti/

http://youseewhy.blog.dinus.ac.id/2016/09/14/mata-kuliah-sistem-informasi-akuntansi/


#ThankYou #Promosi #KampusSwastaTerbaik #Semarang

Unknown mengatakan...

Kamu butuh info soal dunia perkuliahan, dosen, proposal, dll? atau ingin lebih mendalami tentang mata kuliah sistem informasi akuntansi? atau ingin tau tentang mekanik dan alat-alat mekanik?
Cek Link!


http://rindra.blog.dinus.ac.id/2016/09/01/alat-tanam-benih-jagung-dengan-tuas-pengungkit-dan-mekanik-pembuat-lubang/

http://anakadarningsih.blog.dinus.ac.id/2016/06/24/dosen-blogger/

http://ennyvisioner.blog.dinus.ac.id/2016/06/24/workshop-penyusunan-proposal-penelitian-dikti/

http://youseewhy.blog.dinus.ac.id/2016/09/14/mata-kuliah-sistem-informasi-akuntansi/


#ThankYou #Promosi #KampusSwastaTerbaik #Semarang

Anonim mengatakan...

blog disini berkualitas bangeet artikelnya. ngabntu kamu banget deh

http://student.blog.dinus.ac.id/sekolahbisnisterbaikdiindonesia/2017/09/19/sekolah-bisnis-terbaik-di-indonesia/
http://student.blog.dinus.ac.id/sekolahbisnisterbaikdiindonesia/2017/09/20/universitas-swasta-terbaik-2016-versi-dikti/
http://student.blog.dinus.ac.id/sekolahbisnisterbaikdiindonesia/2017/09/21/daftar-sekolah-bisnis/
http://student.blog.dinus.ac.id/sekolahbisnisterbaikdiindonesia/2017/09/22/universitas-jurusan-manajemen-akreditasi-a/